Like

Like
Tenang&damai

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Selamat datang...


Tabe...

Silahkan masuk,,,

semoga tidak mengecewakan..

Minggu, 29 Januari 2012

Kapan Terapis Seks Dibutuhkan?

Masalah seks bisa menjadi bom waktu hancurnya perkawinan. Kenali tanda-tanda kapan Anda butuh bantuan terapis untuk menyelamatkannya.

Meski bukan yang utama, seks memang menjadi sesuatu yang penting dalam keharmonisan rumah tangga. Saat Anda dan pasangan sudah menomorduakan seks pun, keutuhan rumah tangga masih bisa dipertahankan. Syaratnya, tentu saja, masing-masing pasangan saling memahami untuk itu.

Namun ada kalanya seks menjadi sumber masalah di dalam rumah tangga. Ini kalau Anda atau pasangan menganggap seks sebagai sesuatu yang paling penting dan utama. Akibatnya, ketika salah satu mengalami masalah dalam seks, maka keutuhan rumah tangga bisa jadi taruhannya.

Sayangnya, tidak setiap orang bersedia atau rela membicarakan problem seks yang dialami kepada pasangannya. Meski mengalami permasalahan seks, mereka kerap menyembunyikannya dari pasangannya. Padahal, kalau tidak terselesaikan, masalah seks ini bisa menjadi bom waktu dalam rumah tangga.

Kadang, masalah tersebut cukup ringan sehingga bisa diselesaikan sendiri. Namun tak jarang pula membutuhkan pihak ketiga, dalam hal ini terapis, untuk membantu menyelesaikannya. Celakanya, tak banyak yang bisa mengenali situasi kapan terapis dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah.

Menurut Joel D. Block, dalam bukunya, Secrets of Better Sex, ada lima alert yang bisa dikenali untuk mengetahui Anda membutuhkan seorang terapis saat mengalami masalah seks.

 

Tanda #1: Pertengkaran berkepanjangan

Ketika rumah tangga Anda sering “dihiasi” dengan pertengkaran yang tak pernah selesai tentang seks, maka siapkan diri Anda untuk mengundang terapis seks untuk membantu Anda menyelesaikannya. Mungkin Anda bertengkar tentang siapa yang seharusnya memulai dalam melakukan hubungan seks, atau barangkali Anda meributkan loyonya pasangan, dan sebagainya, tapi pertengkaran itu menjadi pemicu dari masalah-masalah lain, itulah saatnya Anda butuh terapis.

 

Tanda #2: Menghindari seks

Biasanya ini terjadi pada pasangan suami istri yang usia perkawinannya sudah bertahun-tahun. Merasa bosan dengan pasangan sehingga merasa tidak bergairah dengannya, padahal masih terangsang ketika menonton film biru, jangan ragu untuk mencari bantuan terapis seks.

 

Tanda #3: Frustrasi dan kecewa terhadap hubungan seks

Apakah Anda sudah mulai jarang merasakan orgasme atau tidak mencapai puncak kenikmatan seksual? Dan karena itu Anda merasa kecewa dan frustrasi terhadap diri Anda maupun pasangan? Waspadalah, karena hal ini bisa menjadi pemicu keretakan hubungan Anda dan pasangan. Anda perlu mencari bantuan jalan keluar dari terapis.

 

Tanda #4: Komunikasi mandek

Komunikasi dalam kehidupan seks pun sangat penting. Anda berdua harus saling terbuka sehingga paham keinginan pasangan. Saat pintu keterbukaan itu menutup dan Anda tidak lagi bisa membukanya, saat Anda tidak mampu lagi membicarakan masalah seksual kepada pasangan, maka Anda dianjurkan untuk mencari terapis seks.


Tanda #5: Perselingkuhan
Jangan anggap perselingkuhan akan menjadi jalan keluar atas kebosanan Anda dengan pasangan. Justru, ini adalah masalah yang harus diselesaikan untuk menyelamatkan biduk perkawinan Anda dan pasangan. Dan kalau sudah begini, Anda butuh terapis.

 

Butuh kesepakatan

Namun begitu, agar terapi berjalan efektif, pertama kali yang harus diperhatikan adalah, Anda butuh kesepakatan dengan pasangan. Kesepakatan bahwa memang ada masalah seksual di antara Anda berdua, dan kesepakatan untuk bersama-sama menyelesaikannya dengan bantuan terapis.

Menurut Joel D. Block, bila pasangan menolak dibantu terapis, jelaskan kepadanya mengapa Anda butuh terapis, dan—yang penting—jangan menyalahkannya. Kalau dia tetap tidak mau, tanyakan padanya apakah dia punya rencana untuk menyelesaikan masalah Anda berdua.  Tegaskan padanya, bahwa rencananya itu mungkin akan lebih mudah terlaksana dengan bantuan profesional. Kalau usaha ini tidak berhasil, jangan ragu untuk mengulangi di waktu-waktu lain. Dan jika sudah mentok (berbagai usaha tak juga membuahkan hasil), pergilah sendiri ke terapis.

Namun, sebelum itu, Anda bisa juga memberitahu pasangan bahwa terapi seks merupakan terapi yang relatif singkat, tidak berlangsung selamanya. Terapi seks adalah suatu bentuk terapi psikologis yang relatif singkat yang difokuskan secara khusus pada masalah seksual yang sedang Anda dan pasangan Anda hadapi. Terapi ini tidak dilakukan dengan cara mengorek trauma masa kecil Anda.

Sallie Schumacher, Ph.D, seorang ahli terapi seks di North Carolina, AS, menyebutkan, untuk menangani suatu masalah seks yang terjadi dalam sebuah perkawinan yang relatif utuh, dibutuhkan waktu 8 hingga 20 sesi, tergantung pada tingkat keparahan masalahnya. “Sebagian besar pasien akan merasakan kemajuan setelah 3 atau 4 sesi, yang setiap sesi dilakukan biasanya 1 kali dalam sepekan," katanya.

Yang juga perlu Anda ketahui, terapi seks dilakukan dengan menghargai privasi Anda dan pasangan. Artinya, Anda tidak perlu khawatir akan diminta melakukan hal-hal yang memalukan di depan si terapis. Umumnya terapi ini dilakukan dengan konsultasi ditambah dengan latihan-latihan yang dilakukan di rumah. Dalam beberapa kasus, pekerjaan-pekerjaan rumah yang diberikan berkaitan dengan latihan-latihan mental, seperti misalnya menjelaskan mengenai harapan-harapan dan tujuan-tujuannya, atau membaca sebuah buku.

Selain itu, mungkin Anda akan dianjurkan untuk melakukan berbagai latihan seksual di rumah yang sesuai dengan masalah yang sedang Anda dan pasangan hadapi.

 
Kiat memilih terapis

Siapakah terapis seks yang benar-benar bisa diandalkan? Sayangnya tak ada ukuran yang jelas untuk itu. Siapa saja bisa menjadi terapis karena tidak dituntut adanya gelar apa pun dari universitas dan tidak perlu izin untuk menggunakan sebutan itu. Seorang ahli seks bisa jadi merupakan psikiater, psikolog, dokter medis, juru rawat, atau ahli agama sekalipun.

Siapa pun mereka, yang perlu Anda lakukan untuk mencari terapis yang tepat adalah sebagai berikut:

- Carilah referensi sebanyak-banyaknya. Bisa dari buku, iklan, media massa, atau dari teman. Atau Anda bisa menghubungi rumah sakit di daerah Anda karena beberapa rumah sakit memiliki klinik-klinik terapi seks.

- Beberapa universitas biasanya juga mempunyai program bagi ahli terapi yang terlatih. Jadi, Anda bisa menghubunginya.

- Setelah menemukan terapis, jangan ragu untuk menanyakan tentang pendidikan atau pelatihan dan kualifikasi terapis tersebut. Tanyakan juga berapa lama terapi akan berlangsung.

- Jika Anda ragu, Anda dapat mencoba terapi seks dalam beberapa kali sesi dan melihat kemajuan yang dicapai. Anda boleh mencari terapis lain jika Anda tidak cocok dengan metodenya.

 

Penulis: Kaisar Pamanah

Sumber: Majalah HealthyLife

Tidak ada komentar: