Like

Like
Tenang&damai

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Selamat datang...


Tabe...

Silahkan masuk,,,

semoga tidak mengecewakan..

Minggu, 26 September 2010

Titian Ilahi

Arus sungai yg tenang menggetarkan jiwa ini,,
getararannya begitu menusuk hati..

Jiwaku seakan sesat dalam titian panjang yg penuh liku,,
berat ayunan langkah kaki ini,,

galau menentukan arah mana yg akan ditempuh,,
sejuta bisikan sesat menghiasi nalar nurani,,
bujukan hati hitam yang menumpuk di angan-angan kotorku melemahkan jiwa suci,,
aku seakan rapuh dalam jalan lurus yg nyata,,
seakan bejat batinku selalu jadi penuntun,,
aku seakan bodoh dan diperbodoh oleh ilusi kotor yg semu,,
namun begitu sulit untuk lari dari lingkar mayanya,,
sering batin putihku tersiksa namun khayalan jalang begitu kuat dan menjerat jiwa,,
kadang hati terangku penuh dengan bisikan-bisikan Ilahi namun jiwa sulit meraba jalan terang itu..

Mungkinkan di ujung arus tenang itu terdapat muara nurani Ilahi..!?

Karena aku begitu lelah dengan kekotoran ini,,
aku mulai takut dengan semua kesesatan ini,,
aku merindukan Dermaga terang yg dihiasi lampu-lampu terang Cahaya NYA..

Sebagai tempat untuk menambak hati dan jiwa ini ,,
dermaga yg dapat menuntun dan memberikan cahaya batin ini untuk tetap dalam titian NYA menuju ke Haribaan NYA yg penuh kedamaian dan ketenangan yg nyata di hadapan NYA..Amin..

Minggu, 19 September 2010

Merendam jiwa dalam keheningan malam,,
mencoba menutup pintu-pintu nalar yg telah jauh berkelana,,
meresapi akan arti hidup dan cinta yg selalu jadi dilema dalam hidup ini..

Angin malam yg berhembus pelan,
menyapa raga dengan lembut,,
sapuannya menyisakan titik kesejukan disetiap pori-pori kulit..

Namun sayang tak mampu mendinginkan panas pikiran ini,,
Jelas kita hanya sang insan yg punya keterbatasan dan kekurangan,,
tak setegar karang,,
dan tak sekokoh gunung..

Namun tabuhan gendangmu merapuhkan puing-puing istana hati ini,,
memang aku tak sehebat,
mentari yg mampu setia pada bumi,
namun jiwa ini indah dan mampu menciptakan rona sendu langit senja,,
engkau memang tak tau akan hal itu,
atau mungkin engkau tidak mau tahu.!?

Sikapmu melelehkan jiwa nalarku,,
memupuskan angan-angan hidupku yg bersemangat,,
dan menghancurkan mimpi indah kisah kita..

Namun ku kembali tersadar akan diri ini yg hanya sebagai sang lakon panggung dunia,,
impian rinduku yg ingin terbang ke alam nirwana,,
hanyalah ilusi,
khayalan belaka,
impian maya otak kotor semata..

Semuanya telah berbeda,
berakhir,,
namun sayang akhir dari semua ini jelas menghapus memori indah cinta kita..

Semua seakan tak adil,,
namun aku sadar inilah hidup..
Ibarat secarik kertas yg telah tertoreh goresan tinta pena kehidupan