London, Detoks awal tahun menjadi tradisi bagi para penggemar minuman beralkohol untuk membuang racun-racun penyebab kerusakan hati. Namun ahli hepatologi mengingatkan, detoks ini tidak terlalu banyak manfaatnya dan kadang malah berbahaya.
The British Liver Trust, sebuah lembaga yang beranggotakan para ahli hepatologi baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkait tradisi detoks alkohol setiap awal tahun. Peringatan ini didasari oleh maraknya tradisi detoks yang dilakukan selama bulan Januari.
Setiap awal tahun, para penggemar minuman keras di Inggris melakukan 'puasa' alkohol selama sebulan penuh. Harapannya adalah memberi kesempatan bagi hati untuk beristirahat, sekaligus mengeluarkan racun-racun yang merupakan sisa metabolisme alkohol.
Di dalam tubuh, alkohol diperlakukan seperti obat dan racun yang akan dibuang ketika sudah tidak digunakan. Proses pembuangan dilakukan oleh hati, yang disertai dengan pelepasan enzym-enzym tertentu untuk mengurai alkohol sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.
Produksi enzym yang terlalu banyak karena kadar alkohol yang tinggi di dalam tubuh bisa menyebabkan hati memngalami perlukaan, bahkan kadang-kadang berlanjut menjadi pengerasan jaringan hati. Jika hati sudah mengeras, maka fungsinya akan mengalami penurunan.
Berhenti mengonsumsi alkohol selama bulan Januari memang mengistirahatkan hati untuk sementara waktu. Namun menurut para ahli hepatologi, hal ini hanya memberikan rasa aman yang semu dan kadang jutru memicu konsumsi berlebihan pada bulan Februari dan sesudahnya.
"Lebih baik membuat resolusi untuk sedikit saja mengurangi konsumsi alkohol sepanjang tahun, daripada benar-benar tidak minum tetapi hanya di awal tahun," ungkap Dr Andrew Langford dari The British Liver Trust seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (1/1/2012).
Dari sudut pandang kesehatan, alkohol ibarat 2 sisi mata uang yang tidak bisa saling terpisahkan. Di satu sisi ada kandungan antioksidan yang menyehatkan jantung dan mencegah kanker jika diminum dalam takaran sedang, sedangkan di sisi lain jika berlebihan juga bisa memicu kerusakan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar